SEKILAS TENTANG JAMBORE CB INDONESIA
Tulisan ini pernah disampaikan oleh Saudara Isac CB Jembrana selaku frontier CB News dan di blog lama saya pernah menuliskan pula. Untuk melengkapi
BLOG INI agar
tidak melupakan sejarah CB di Indonesia, tidak salah kami refresh
kembali tentang napak tilas perjalanan CB Indonesia. Dengan tidak
menghormati inti yang disampaikan Bro Isac Bali, sedikit mofifikasi
beberapa kalimat, maklum bahasa medsos kadang ditulis terlalu cepat.
Jambore merupakan istilah yang dipakai buat pertemuan yang cukup
menyenangkan dan beberapaejumlahelemen kemasyarakatan/organisasi pun
mulai akrab menggunakan istilah Jambore dalam kegiatannnya. Diantara
yang memakai Jambore adalah dalam acara Sini dan Budaya seperti Jambore
Teater, Jambore Kusplus yang dulu berbarengan dengan Jambore Motor
Antique Club Indonesia di Bekasi (zip production turut hadir ramaikan
stand up/ lapaker ). Juga Jambore Seni pencak Silat, Jamnas IMI dan yang
melekat dengan kalangan biker CB : Jambore CB Indonesia. Saat sekolah
dahulu yang familier adalah Jambore Pramuka, yang sekarang pun masih
berlangsung.
Penggunaan nama Jamboree sendiri dilakukan pertama kalinya dalam
pertemuan Pramuka dunia (World Scout Jamboree) di Olympia Inggris pada
tahun 1920 .Sedangkandi Indonesia , Jambore adalah pertemuan Pramuka
Penggalang dengan kegiatan rekreasi, edukatif di alam terbuka dalam
bentuk perkemahan besar .Anggota Pramuka Penggalang sendiri adalah
anggota Pramuka yang berusia 11 – 15 tahun. Rata-rata masih duduk di
sekolah SD dan SMP serta memiliki pangkalan Gugus Depan di sekolah
masing-masing.
Di Indonesia Jambore Nasional pertama kalinya digelar di Cibubur Jakarta
Tahun 1973. Namun sebelum bernama Pramuka, yakni bernama Pandu
pernah digelar Jamnas Pertama yaitu Jambore Nasional Kepanduan , yang
berlokasi di Pasar Minggu,Jakarta Tahun 1955, diselenggarakan oleh Ikatan Pandu Indonesia ( IPINDO ).
UntukJambore Nasional (Jamnas) sebagai penyelangaranya adalah Gerakan
Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas) dan even ini diselenggarakan setiap 5 tahun sekali, adapaun tingkat daerah adalah Jambore Daerah ( Jamda ) diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) dilakukan di masing-masing propinsi setiap 4 tahun sekali, begitu pula dengan Jambore Cabang dilakukan 3 tahun sekali.
Dalam even Jamnas terdapat sejumlah kegiatan yang harus diikuti
oleh peserta. Setiap peserta yang berhasil ikutkegiatan Jamnas
memperoleh Tiska ( Tanda Ikut Serta Kegiatan ), Tiska ini bererupa
penghargaan berbentuk lencana yang dikalungkan atau berbentuk
brevet. Jadi yang tidak ikutJamnas nggak bakalan dapat Tiska, karena
memang tidak diperjualkan belikan.
Untuk mengikuti JAMNAS , tentu tidak semua anggota Pramuka
Penggalang bisaikut, karena adanya pembatasan, disertai persayaratan
yang ketat. Lamanya evenJamnas berkisar seminggu dengan agendayang padat
mulai pagi hingga malam hari,baik kegiatan perorangan, beregu maupun
kontingen. Selain kegiatan di dalambumi perkemahan (buper) terdapat
kegiatan di luar buper.
Mekanisme dan peraturan terkaitpelaksanaan Jambore baik dari tingkat
Nasional hingga tingkat di bawahnyaberdasarkan aturan baku , jelas dan
terperinci . Peraturan ini juga tertuang dalam Petunjuk
Pelaksanaan(Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) dan dirangkum dalam
buku panduan yang selalu dibawa oleh peserta Jamnas. Begitulah Jambore
yang merupakannama kegiatan untuk PramukaPenggalang, namun untuk
kegiatan Pramukagolongan Penegak (usia 16-20 tahun) danPandega (usia
21-25 tahun) yangrata-rata siswa dan mahasiswa , pertemuan besarnya
bernama Raimuna Nasional (Rainas).
Lalu Bagaimana Dengan Jambore Motor CB
Dalam Jambore CB apakah itu JAMNAS, JAMREG ( JamboreRegional ) dan JAMDA
sejauh ini memangbelum ada sebuah peraturan baku seperti adanya Juklak
hingga Juknis,termasuk peraturan secara jelas soalbesaran kompensasi
dari penjualan marchandase, atau MoU dengan pihak-pihaksponsor, maupun
lelang terbuka soal pengadaan barang dan jasa dalam hal marchandase.
Bahkan segala mekanisme dan aturan mulai kepanitiaan, jadwal kegiatan,
admistrasi dan perizinan, pengadaan dan penjualan marchandase dll,
diserahkan oleh pihak pelaksana dalam hal ini kepantiaan localatau club
CB yang mengajukan usulan Jamnas ke CBI.
Belum adanya regulasi ini, maka setiap tahunnya ada saja even
Jamborenya,apakah itu Jamnas CBI, Jamda CB Jatim, Jamda CB Jateng.
Sempat mengemuka terkait soal barapa tahun sekali idealnya Jambore CBI
yang berskalanasional itu digelar? mengapa ? Jika Jamnas CBI dengan
rentang jarak waktu 2 atau 3 tahun sekali ,tentu akan memberikan porsi
kepada CB di tingkat Daerah/ Propinsi untuk menggelar atau melaksanakan
program rutinnya yakni JAMDA tanpa harus kuatir bertabrakan atau
beriringan waktunya dengan even yang lebih besar seperti JamnasCBI .
Selainitu warga CB dari daerah daerah yang jauh dari lokasi acara, bisa
menyiapkansegalanya jauh-jauh hari untuk datang ke Jamnas , baik itu
menyangkut schedulepekerjaannya misalnya cuti, persiapan biaya dengan
menyisihkan anggaran, maupunkesiapan tunggangannya dll.
Revitalisasi Dan Evaluasi
Dari sekian Jambore CB yang pernah di gelar, memang dari segi kegiatannya hampir serupa dengan event deklarasi atau anniversary club CB,
mungkin yang membedakan hanya judul even dan tempatnya saja. Sama–sama
ada acara serimonial, ada hiburan, ada kontes motor, lapakers dan
kopdaran. Lalu apa yang khas dari Jambore CB itu sendiri, sehingga para
CB Bikers dari berbagai penjuru berbondong-bondong datang. Kalau hanya
thema besar JAMNAS CBI tapi kegiatannnya nggak beda dengan perayaan
ulang tahun dari sebuah club CB , tentu ajang Jamnas ini perlu direvitalisasi dan dievaluasi bersama.
Apalagi jika kegiatan nasional yang ditonjolkan hanya soal marchandase ( jual kaos, stiker dan pin).
Maka yang terjadi usai meninggalkan lokasi Jamnas CBI , tak ada kesan
apapun yang menempel di benak peserta yang telah mempertaruhkan
segalanya di sepangjang aspal dan sela-sela maut yang selalu mengintai.
Tentu merchandase bukanlah tujuan dari acara Jambore itu sendiri, karena
marchandase merupakan kenang-kenangan atau menjadi kebanggan bagi
peserta yang datang ke acara Jamnas. Dan tentu pula penjualan
marchandasebukan menjadi tujuan untuk meraup untung sebesar-besarnya
dengan memanfaatkan even yang bernama Jamnas CBI.
Namun masyarakat CB sangat paham dan mendukung jika penjualan
marcahandase demi suksesnya pelaksanaan Jamnas, terlebih panitia
pelaksana telah bersusah payah mempersiapkan segalanya dantak ingin
berujung pada kerugian besar. Namun itulah konskuansi dari sebuahclub
yang mengajukan diri sebagai tuan rumah atau sebagai pelaksana Jamnas
CBI,mau tak mau sudah berhitung secara cermat atas segala resiko dalam
bentuk apapun.
Disisi lain masyarakat CB tentu akan mendukung jika ada keuntungan
penjualanmarchandase bisa disisihkan untuk kegiatan social-sebagai salah
satu wujudkepedulian/empati. Masyarakat CB tentu sangat menghargai jika
setiap even besar yang membawa bendera CBI bisa transparans, dan dapat
mempertanggungjawabkan,karena bagaimana pun sukses dan tidaknya Jamnas
tergantung partisipasi aktif dari kalangan CB itu sendiri.
SemogaJamnas dari waktu ke waktu , masih menjadi wahana perekat
persaudaraan ,menjadikan rumah besar untuk melepas rindu para CB Bikers
se tanah air. Dans emoga pula masyarakat CB tak pernah jera, tak pernah
jenuh, tak pernah kecewa mungkin Jamnas yang sudah-sudah terdapat
kekurangan dan keterbatasan, yangharus kita maklumi bersama.
Jambore CB dari Masa ke Masa
KapanJambore motor CB pertamakali dilaksanakan dan dimana...?.
Untukmemastikan hal ini memang dibutuhkan sejumlah dokumen pendukung
termasuk para pelakunya, hanya saja sejauh ini beberapa tokoh CB yang
sempat dihubungi CBnewstak memiliki dokumen seperti cacatan atau dokumen
pendukung seperti stiker ataukaos even, kecuali mencoba mengingat ingat
kembali .
Dalambeberapa Jambore CB yang pernah digelar, diantaranya bernama
Jambore CB ,Jambore Regional (Jamreg) Jatim, Jambore Daerah CB Jatim,
Jambore CB se Jawa Bali, Jambore CB Owners dan Jambore Nasional CB
Indonesia.
Jambore CB Pertama adalah di Nganjuk. Jamboredi Nganjuk , ada
yang mengatakan sekitar tahun 1995, tahun 1997, tahun 1998.Hal tentu
bisa dimaklumi karana hanya sebatas mengandalkan kemampuan ingatan.
Menurut sesepuh CB Nganjuk Abah Qoyum acara Jambore yang digelar
di lapangan BaronNganjuk itu berkisar awal tahun 1998. Menurutnya
sebenarnya istilahnya bukan Jambore, cuma rame-rame kumpul kumpul sesama
dulur-dulur CB. Bahkan Abah Qoyum mencoba mencari buku catatan acara CB yang ia catat namun tak juga ditemukan.
Namun beberpa waktu lalu kemudian mengatan, “Hehe inget aku kiro-kiro 98
(tahun 1998 –red) dulu disuruh anter pulang penyanyigak berani,
kiro-kiro sekarang berani, ha ha ahaaahh,” jelas Abah Qoyum melaluipesan
singkatnya kepeda CB News. Semetarai tu H Misbach (Abah Yamis), ka CBMC
Jombang, yang dulu tinggal di Ngajuk dekat rumah almarhun Kang Ndun mengatakan, seingatnya acara itu tahun 1997. Hanya tanggal dan bulannya Abah Yamis tak ingat persis.
Begitujuga dengan mantan Ketua CBI Mbah Djo yang juga anggota lawas CB
Nganjuk. “Wah lupa aku Sak, waktu di lapangan Baron dekat rumah
almarhum, lupa Sak,” kata Mbah Djo.Namun Mbah Djo memperkirakan di atas
tahun 1995.
Jambore CB Kedua Di Kediri
SelainJambore CB di Nganjuk kalau disebut sebagai Jambore pertama ,maka
Jambore berikutnya dilaksanakan di Kedirisebagai Jambore CB ke dua.
Mengenaiwaktunya juga masih ragu untuk dipastikan. Ada yang mengatakan
tahun 1999,namun ada yang memperkirakan awal tahun 2002 di Tirtoyoso
Kediri.
Menurut mantan Ketua CB Regional Jawa Timur Pak Hendro,
Jambore CB kedua dilaksanakan di GedungNasional Indonesaia di Kediri
tahun 1999, bersamaan pembentukan pengurus CB RegionalJawa Timur, dan
perayaan Ulang tahun CB Kediri.
Jambore Regional (JAMREG) CB Jatim III di Surabaya .
Untuk Jambore ketiga ini bernama Jambore Regional CB Jatim III,
Jamreg ini sudah mulai jelas kapan dilaksanakan dan dimana. Pasalnya
dalam even inti sudah mulai banyak club CB, selain itu ada dokumen
pendukung seperti uniform /jaket yang terteranama even dan waktu
pelaksanaan. Dalam Jambore Regional Jatim III ini memakan waktu sekitar 3
hari, mulai tanggal 4-6 Oktober 2002 , boleh dibilang ini merupakan
Jambore yang lain dari pada yanglain. Selain waktu yang panjang , dalam
Jamreg yang digelar di Surabaya ini beragendakan Tour Wisata.
Touring ini start dari Surabaya menuju Bendungan Selorejo Malang dan
bermalam di kawasan bendungan. Kemudian esoknya dilanjut tour ke Pare-
Kediri- Tulungaagung-T renggalek- Ponorogo, dan finis di Sarangan
Magetan. DiSarangan ini kemudia dilaksanakan acara hiburan dan acara
inti lainnnya.
Jambore RegioanalCB Jatim IV di Jember
JamregIV Jatim digelar di kawasan wisata pantai tepatnya di Tanjung
Papuma Watu OloJember , Acara yang digelar tanggl 17-18 Mei 2003, mulai
banyak dihadiri oleh club-club CB dari luar Jatim yang meramaikan
suasana pantai Papupama, Tidak kurang sekitar 1500-2000 biker hadir
dalam event yang pelaksanakegiatannya adalah CB Outomotif Club Jember.
Jambore Regional CB Jatim V di Banyuwangi
Jamreg V digelar tanggal 21-22 Peb 2004 di lapangan Kalibendo
Banyuwangi. Lokasi base camp acara berada di Lapangan Kalibendo masuk
kawasan agro wisata Kalibendo sekitar 25 km dari kota Banyuwangi atau
dijalur menuju Kawah Ijen. Sebelum menuju lokasi acara para peserta
berkumpul di areal kantor Pemkab Banyuwangiu ntuk kemudian rooling
thunder menujulokasi acara. Lokasi camp peserta Jamreg ini sebelumnya
sempat tergenang air hujan. Namun panitia dari CB Ottomotif Club
Banyuwangi yang disupport penuh oleh Bupati Banyuwangi Bp Samsul Hadi
(almarhum) yang juga penggemar CB , telah mengantisipasi dengan membuat
panggung yang melingkari alun-alun kalibendo untuk camp peserta. Mungkin
ini Jambore CB yang menempatkan peserta begitu terhormat karena tribun
/tenda peserta seperti panggung dengan ketinggian sekitar 1 meter dari
tanah. Sehingga peserta tak bakalan tergenang air saat istirahat dan
tidur.
Jambore Regional CB Jatim VI di Magetan
Jamreg VI ini dilaksanakan pada tanggal 30-31 Juli 2005 dengan
lokasi di kawasan wisata Telaga Sarangan KabupatenMagetan, selaku
panitia pelaksana adalah HMCM –Madiun. Para peserta Jamreg ini
selaindapat menikmati keindahan telaga sarangan, harus menikmati
dinginnya suasanamalam hari. Saking dinginnya karpet yang disediakan
panitia untuk alas tidur ditenta-tenda peserta terpaksa menjadi selimut
saat malam hari.
Seperti Jamreg sebelum-sebelumnya selalu digelar rapat yang dihadiri kepala-kepala suku ( istilah ketua-ketua club cb-red). Rapat yang dipimpin ketua CB regional Jatim Pak Hendro
ini juga membahas soal Jamreg berikutnya. Saat itu sempat ditawaranke
sejumlah klub untuk menjadi pelaksana Jamreg. Namun dari perwakilan
yanghadir tidak ada yang siap dengan berbagai pertimbangan .
Dalam rapat itu selain dari perwakilan Jatim hadir pula dari perwakilan
CB dari Bali yakni CB Club Jembrana dan CB Club Denpasar. Entah
bagaimana tiba –tiba tawaran Jamreg ditujukan ke Bali. Padahal Bali
bukanlah wilayah Jatim, hanya datang sebagai partisipasi untuk
meramaikan dalam event event CB di Jatim .
Namun anehnya nggak ada yang keberatan Jamreg dilaksakan di Bali.awalnya memang CB Club Denpasar
siap untuk jadi tuan rumah, dengan alasan sudah ada pihak sponsoryang
akan memback up. Namun dari perkembangan berikutnya ternyata
nihil.Akhirnya CB Club Jembrana yang siap menghandle sebagai tuan rumah
sekaligus sebagai panitia pelaksana Jambore tersebut.
Jambore CB MotorClub se Jawa Bali VII di Jembrana.
Karena Jamreg Jatim telah ekspansi ke Bali, maka berdasarkan kesepakatan
degan pengurus CB Regional Jatim dan pengurus CB Club Jembrana akhirnya
nama Jambore Regional CB Jatim VII diganti dengan namaJambore CB Motor
Club se Jawa Bali VII, angka romawi VII masih digunakan sebagai tanda jambore ke tujuh. Jambore
ini dilaksanakan di GOR Krisna Javara Jembrana Bali, tanggl 22-23 Juli
2006. Sebelum lokasi acara, peserta berkumpul di taman kantor Pemkab
Jembrana, untuk acara serimonial, games dan pembagiankonsumsi, untuk
selanjutnya rooling tunder manuju lokasi acara. DalamJambore ini
ternyata terjadi konflik internal di CB Tapal Kuda (eks Karisidenan
Besuki) dengan Black CB Jember yang terbawa hingga acara Jambore CB di
Jembrana.
Meski malam itu sempat dilakukan rapat, namun forum yang difasilitasi
pengurus CB Regional Jatim tersebut tidak bisa diselaikan secara tuntas.
Sehingga muncul keinginan sebagian rekan rekan-rekan wilayah Jatim dan
Bali untuk membuat perkumpulan organisasi CB setingkat JawaTimur atau
secara nasional, atau sarkasnya organisasi CB tandingan.
Jambore CB Owner di Jember
Setahun berikutnya pasca Jambore di Jembrana telah terbentuk
organisasi CB Owners Jatimyang diketuai oleh Ngadiraharjo (mbah Djo).
Bahkan sempat mengelar Jamborepertama yakni Jamnas CB Owners Indonesia
di Jember pada tanggal 21-22 Juli 2007. Meski saat itu kepengurusan CB
Owners baru tingkat Jatim namun nama Jambore itutertulis Jamnas CB
Owners Indonesia. Even akbar ini sebagai pelaksananya adalahBlack CB
Jember yang mengahdirkan peserta tidak hanya dari Jatim saja
melainkandari luar Jawa seperti Sumatera, Bali , NTB dll. Rupanyaini
Jambore CB Owners yang pertama sekaligus yang terakhir. Karena setelah
Jambore CB Owners tahun 2007 di Jember ini , kemudia tahun berikutnya
2008 tidakada lagi nama Jambore CB Owners maupun Jambore CB Regional
Jatim, kecuali Jambore CB se Indonesia di Yogyakarta yang dikaitkan
dengan acara wisata kotaYogyakarta, Jambore ini disebut sebagai tonggak pertama CB Indonesia, sehingga Jambore di Yogyakarta ini disebut sebagi JAMNAS CBI yang pertama.
JAMDA CB JATIM
Setelah Pengurus CB Regional Jatim vakum dari tahun 2007 sampai
dengan 2011, kemudian terbentuk kepegurus CB Jatim, namaperkumpulan yang
sebelumnya CB Regional Jatim diganti menjadi CB Jatim. Yang kemudian
pengurus CB Jatim ini menggelar Jambore Daerah CB Jatim Xdilakdsanakan
di Stadion Gelora BrantasKota Wisata Batu, tanggal 10 maret 2012dengan
panitia pelaksana Batu CB Club. Belum diketahui secara pasti angka
romawi X di belakang judul JAMDA CB JATIM. Apakah sebelumnya pernah digelar JamdaCB Regional Jatim/Jamda CB Jatim VIII dan IX.
Jamda CB JatimXI Di Banyuwangi
Jamda CB Jatim XI ini dilaksanakan di Stadion Diponegoro –
Banyuwangi, Tanggal 7-8 Sep 2013, bertindak sebagai panitia pelaksana CB
Otomotif Club Banyuwangi. Untuk Jamda kali ini memang relative tidak
ramai dibanding dengan Jamda Jatimdi Batu. JAMDA CB Jateng- DIY
Sebelumnya CB Jateng dan CB Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam satu
wadah yakni CBJateng DIY dan dideklarsaikan diMagelang Jawa Tengah
Tanggal 9 Juli 2010. CB Jateng- DIY ini sempat menggelar even Jambore
Daerah CB Jateng DIY sebanyak dua kali :
1 .Jamda CB Jateng DIY, tanggal 9-10 Juli2011 di Slawi Kab Tegal.
2, Jamda CB Jateng DIY, tanggal 7-8 Juli2012 di Stadion Trikoyo Klaten.
Namun kerena perkembangan club-club CB di Daerah Istimewa
Yogyakarta mulai tumbuh pesat sehingga CB DIY berpisah dari CB Jateng
denganmendeklarasikan CB DIY pada tanggal 7 Januari 2013. Begitu juga
dengan CB Jateng melakukan Deklarasi sekaligus Musda CB Jateng di
Ambarawa tgl 30 -31 Maret 2013.

Jamda CB Jateng
Jambore CB Jateng yg telah digelar pasca berpisah dengan CB DIY yakni :
1. Jamda CB Jateng, 19-20 Oktober 13 di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
2. Jamda CB Jateng, 12-13 Sep 14 di pantai Sarandil Cilacap, sekaligusdeklarasi CB Cilacap bersatu.
Jamda CB seSulawesi
Meski Club CB di Pulau Sulawasi relative sedikit dan belum
terbentuk CB tingkatprovensi , namun tak membuat saudara-saudara kita di
wilayah pulau Slebes ini tidakkehilangan semangatnya untuk sebuah
kebersamaan.
Teman-teman CB ini ingin pula mengembangkan CB di daerahnya. Salah
satunya upaya membangkitkan keberadaan CB di Sulawesi dengan menggelar
Jambore CB se Sulawesi yang berlokasi di Kota Malili -Luwu TimurSulsel
tanggal 28 apil 2012. Bahkan dalam Jambore yang dilaksanakan oleh
panitia club -Rakyat CB Malili tersebut,dihadiri Bupati Luwu Timur H.
Andi Hatta Marakarma. Sayang acara Jamboreini tidak dihadiri oleh
pengurus CBI, meski rencananya Presiden CBI Mbah Djo sempatsempat
mengkonfirmasi ke CBnews siaphadir, namun entah karena apa
tiba-tibatidak ada konfirmasi lebih lanjut. Padahal rekan-rekan CB di
Makassar sudahsiap menjemput berikut siap mengarak bendera CBI menuju
lokasi acara. Acara berlangsung meriah dan sukses, ini rupanya perlahan
mulai memiliki dampaknya , membuatgeliat club-club CB mulai terbentuk di
wilayah Sulawesi.

Jambore NasionalCB Indonesia
1. Jambore Nasional CB Indonesia I di Jogya, 1-2 Nop 2008
2. Jambore Nasional CB Indonesia II di Jatinangor Bandung, 26-26 Oktober 2009.
3. Jambore Nasional CB Indonesia III di Nganjuk Jatim 10 -10 – 2010
4. Jambore Nasional IV CB Indonesia IV di Bengkulu 26-27 Nopember 2011
5. JamboreNasional CB Indonesia V di Lap MNC Jakarta Timur 28-29 Desember 2013
6. Jambore Nasional CB Indonesia VI ditetapkan di alun-Alun Bung Karno Ungaran–Kab Semarang Jateng tanggal 25 s.d 26Oktober 2014.
7. Jambore Nasional CB Indonesia VII di Purwokerto bulan lalu tgl 15-16 di GOR Satria